Stasiun Ngawi (NGW), sebelumnya dikenal sebagai Stasiun Paron, adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Gelung, Paron, Ngawi. Stasiun ini termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun dan berjarak 8–10 km ke arah barat daya pusat pemerintahan Kabupaten Ngawi.

Pemerintah Kabupaten Ngawi sebelumnya memberi usulan kepada Kereta Api Indonesia supaya dapat mengubah nama Stasiun Paron menjadi Stasiun Ngawi sebagai bentuk pengenalan daerah. Usulan perubahan nama stasiun ini telah muncul sejak Maret 2018. Sebagai tanggapan dari Kereta Api Indonesia, maka stasiun ini resmi berganti nama per 1 Desember 2019.

Bangunan dan tata letak Stasiun Ngawi

Pada awalnya, Stasiun Ngawi memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 yang lama merupakan sepur lurus serta satu sepur badug lama di sisi timur laut stasiun. Setelah jalur ganda ruas Geneng–Kedungbanteng dioperasikan per 30 November 2019, jumlah jalur bertambah menjadi empat. Jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 2 sebagai sepur lurus arah Solo, jalur 2 yang lama diubah menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus arah Madiun, dan jalur 3 yang lama diubah menjadi jalur 4 dengan percabangan di sisi timur laut sebagai sepur badug baru.

Bangunan lama stasiun peninggalan Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) telah dirobohkan karena terkena dampak pembangunan jalur 1 yang baru di bekas sepur badug lama dan digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar. Gudang peninggalan Staatsspoorwegen juga telah dirobohkan karena lahan tersebut dijadikan tempat bangunan baru stasiun. Kanopi stasiun sebelumnya—bekas kanopi Stasiun Pare, stasiun nonaktif di wilayah Pare, Kediri, hanya menaungi dua jalur—diganti dengan kanopi yang lebih besar supaya dapat menaungi tiga jalur. Selain itu, sistem persinyalan diubah dari sistem mekanik menjadi sistem elektrik.

Layanan kereta api

Penumpang

Jalur lintas selatan Jawa

Kelas campuran

  • Kelas eksekutif-bisnis-ekonomi
    • Malabar, tujuan Bandung dan Malang
  • Kelas eksekutif-ekonomi
    • Singasari, tujuan Jakarta Pasar Senen dan Blitar
    • Wijayakusuma, tujuan Cilacap dan Ketapang
    • Bangunkarta, tujuan Jakarta Pasar Senen dan Jombang
    • Mutiara Timur, tujuan Yogyakarta dan Ketapang (beroperasi terbatas)
  • Kelas bisnis-ekonomi
    • Logawa, tujuan Purwokerto dan Jember
  • Kelas ekonomi
    • Jayakarta, tujuan Jakarta Pasar Senen dan Surabaya Gubeng
    • Pasundan (reguler & tambahan), tujuan Kiaracondong dan Surabaya Gubeng
    • Kahuripan, tujuan Kiaracondong dan Blitar
    • Sri Tanjung, tujuan Yogyakarta Lempuyangan dan Ketapang

Jalur lintas tengah Jawa

  • Kelas campuran eksekutif-ekonomi
    • Brantas, tujuan Jakarta Pasar Senen dan Blitar (via Semarang Tawang)
  • Kelas ekonomi
    • Majapahit, tujuan Jakarta Pasar Senen dan Malang via Semarang Tawang (dihentikan sementara)
    • Matarmaja, tujuan Jakarta Pasar Senen dan Malang via Semarang Tawang

Barang

Jalur lintas selatan Jawa

  • Angkutan logistik ONS (Parcel Tengah), tujuan Jakarta Gudang dan Malang